Transportasi merupakan salah satu permasalahan besar yang dihadapi kota Bandung, Kendaraan yang semakin hari semakin bertambah tidak diimbangi dengan fasilitas dan perbaikan sistem yang memadai. Hal ini membuat wajah kota Bandung semakin hari semakin tak karuan, lucu ketika saya melihat kendaraan berseliweran di badan jalan, seolah olah pengemudi tak tahu dengan aturan yang ada. :D
Kemacetan di Bandung
Jika kita melihat akses jalan yang ada di Bandung sebenarnya sudah sangat kompleks, setiap rute dan daerah daerah yang menjadi jantung kota Bandung dapat jangkau dengan beberapa akses jalan, ini artinya secara jaringan trasportasi Bandung sudah memiliki akses yang baik, tapi kenapa masih terjadi kemacetan?
Ini yang akan menjadi sorotan saya pada tulisan ini, saya akan memaparkan fakta yang saya peroleh selama pengamatan transportasi di beberapa jalan utama di Bandung.
Ini dia hasilnya:
- Bahu jalan yang menampung semua jenis kendaraan tidak memenuhi kapasitas yang seharusnya, jika dianalisis menggunakan metode rekayasa transportasi maka kapasitas jalan di Bandung sudah melewati kapasitas rencana, sehingga kecepatan rencana yang diinginkan perancang tidak tercapai, akibatnya macet.
- Tidak ada perlakuan khusus untuk pengendara becak dan sepeda tanpa motor, hal ini akan mengganggu mobilitas yang ada di jalan tersebut, karena moda transportasi tanpa motor memiliki kecepatan yang relatif rendah dan rata rata tidak memiliki sinyal pada kendaraan bermotor, hal ini akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas, apalagi pengguna moda ini tidak taat aturan lalu lintas.
- Pengemudi yang tidak memiliki pengetahuan cukup terhadap aturan lalu lintas ternyata cukup banyak, hal ini terjadi karena di Bandung masi banyak SIM "Tembak" alias nyogok P*L*S*. Klo mau tau coba aja datang ke salah satu instansi terkait yang ada di Bandung.
- Parkir On Street merupakan favorit masyarakat Bandung, walaupun ada larangan untuk parkir tapi mereka seolah olah ga melihat tanda yang terpampang. ironi
- Kondisi badan jalan yang rusak membuat sulit pengemudi untuk menggunakan badan jalan secara maksimal, sehingga banyak yang menggunakan badan jalan yang bukan lajurnya.
- Tidak semua jalan besar di Bandung memiliki trotoar, sehingga pejalan kaki mengambil badan jalan yang menimbulkan kemacetan.
- Beberapa titik di jalan utama dikuasai para pedagang, ini dia yang agak susah dihapus, karena para pedagang membayar keamanan pada oknum tertentu, sehingga tak bisa dipungkiri kongkalikong kecil kecilan juga sudah menjadi hal biasa dalam masyarakat kita.
Jadi Solusinya gimana????
Saya bukan orang yang telah mendalami bidang transportasi secara massiv, tapi dengan sedikit ilmu dan pengalaman saya mencoba memikirkan ide bagaimana transportasi di Bandung terhindar dari kemacetan.
Ini ideku:
Bus merupakan Transportasi Massal yang paling murah dan aplikatif
- Transportasi massal. Ini merupakan solusi yang sudah ditawarkan di banyak kota besar di Indonesia, secara matematis sistem ini terbukti bisa menguragi jumlah kendaraan yang ada di jalanan, sehingga volume kendaraan bisa ditekan. Hal ini sudah diterapkan di banyak kota besar di dunia seperti Tokyo.
- Perbaikan Jalan. Badan jalan yang rusak menjadi kendala dalam memenuhi kecepatan rencana, kerusakan badan jalan terjadi karena banyak faktor diantaranya adalah cuaca Bandung yang sering terjadi hujan membuat aspal mudak untuk terlepas, dan bisa juga berat kendaraan melewati batas maksimum yang diijinkan, dan yang paling politis adalah ada permainan catur di balik proyek jalan. Kata dosen saya ini sering terjadi, hehePembangunan
- Jalan Layang. Ada banyak intersept point yang terjadi di persimpangan jalan jalan utama, sehingga ketika lampu hijau menyala kendaraan saling desak untuk mendapatkan celah untuk masuk ke ruas jalan tertentu, macetnya minta ampun...3.
- Pembatasan Jumlah Kendaraan. Nih yang jadi masalah, ketika 1 kepala keluarga mempunyai kendaraan yang melebihi kebutuhan, dan 1 orang mengendarai kendaraan yang bisa membawa lebih dari 3 atau 4 orang. Pembatasan kepemilikan kendaraan nampaknya sudah harus diberlakukan.
- Penegakkan Aturan
- Sistem pengaturan jam kantor dan makan siang. Ketika jam masuk kantor dan makan siang, kota Bandung terasa sangat sempit, jalanan dipenuhi kendaraan roda 2 dan roda 4 yang hanya ditumpangi oleh 2 atau 3 orang, bahkan ada kendaraan roda 4 yang hanya ada pengemudinya saja, waaahh ini yang jadi biang masalah, hehe...
Mungkin cuman ini yang baru kepikiran, klo ada ide lain gw keept posting. :D
0 comments:
Post a Comment