Djakarta -Kontras- |
Djakarta, pusat pemerintahan Indonesia yang memiliki potret suram, berbagai permasalahan menjadi tugas berat dan terakumulasi untuk para pemimpin kota metropolitan ini. Tak sedikit cercaan demi cercaan diterima oleh Gubernur DKI karena dianggap tidak becus menangani masalah yang ada di Jakarta. Ironis memang ketika terlihat gedung menjulang tinggi menjadi latar pemukiman kumuh yang nyaris tak layak ditinggali oleh manusia. Ada apa di Jakarta? Sehingga kaum kelas atas memiliki ketimpangan sosial dan ekonomi yang bagaikan bumi dan langit dengan wong cilik?
Ketika sosialita menghamburkan uang untuk menyantap makanan super mahal dan fasilitas mewah ternyata di sudut sana terdapat segerombolan manusia yang memperjuangkan hidup bahkan hanya untuk pengganjal perut. Oh Tuhan dimana keadilan? Sulit untuk diterima akal sehat.
Jika dikaji lebih dalam, banyak hal yang menyebabkan Jakarta menjadi kota yang tak ramah untuk sebagian orang, bahkan kata kata ini sudah menjadi judul film nasional yang lawas, "Kejamnya Ibu tiri tak Sekejam Ibukota". Film ini menjadi saksi bahwa Jakarta memang kejam.
Jawablah pertanyaanku tentang Keadilan |
Banyak ahli berpendapat bahwa permasalahan Kota Jakarta bukanlah permasalahan sepele, karena akar masalahnya telah meransek ke semua tatanan kehidupan. Berikut ada beberapa uraian yang menjadi fokus permasalahan Jakarta:
- Krisis moral melanda Ibukota, pengaruh budaya negatif yang sangat dominan membuat kepedulian dan keinginan untuk saling membantu menjadi hal yang sulit ditemukan.
- Kaum urban yang seolah olah tidak peduli dengan keadaan Jakarta yang sebenarnya tidak lagi menjanjikan kehidupan yang lebih baik, bahkan kebanyakan kaum urban tidak memilki "Added value" sehingga malah menimbulkan masalah baru.
- Keadaan infrasturktur publik Jakarta sangat buruk untuk sekelas Ibukota, jalanan macet, banjir, sampah, merupakan permasalahan yang belum tuntas sampai saat ini.
- Perbedaan sosial yang terlalu jauh membuat gap gap yang sulit disatukan untuk membangun perekonomian Jakarta, Monopoli dan perebutan kekuasaan menjadi trend di kalangan politisi dan pengusaha.
- Ujung dari semua permasalahan adalah bagaimana pemerintah belum mampu memberi solusi terhadap semua masalah yang ada di Ibukota tercinta Jakarta.
Siapapun yang memimpin Jakarta semoga bisa membawa perubahan untuk Jakarta, saya sangat paham bahwa memimpin Kota yang memiliki masalah kompleks seperti Jakarta bukanlah hal mudah. Tapi bukankah seorang pemimpin harus melakukan segalanya untuk rakyatnya? Bukan hanya janji belaka yang membuat rakyat sengsara dan bertanya "Dimanakah Keadilan?".
0 comments:
Post a Comment